Bintang VB - merupakan
permasalahan yang sering dikeluhkan orang tua, terutama para ibu. Berbagai cara
seolah tidak berhasil dilakukan untuk mengatasi anak yang sulit makan.
Bahkan tak jarang para ibu menjadi tertekan dan stress dalam menghadapi buah
hatinya.Setiap ibu selalu diliputi kekhawatiran soal kecukupan gizi buah
hatinya. Belum lagi jika anak susah makan atau pilih-pilih makanan.
Ketika si kecil
berusia 6 bulan, saatnya mulai memberikan makanan padar pendamping ASI. Saat
inilah Anda mesti lebih cermat memperhatikan pola makannya. Mulai dari
memberinya bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan yang lebih
padat seperti nasi tim, dan seterusnya. Sayangnya proses ini tak selalu
berjalan mulus, ada beberapa penyebab yg mambuat si kecil susah makan. Biasanya
ini terjadi ketika usianya memasuki tahun pertama. Masalah tersebut biasanya
berupa menolak makanan, tidak suka sayur, hanya mau makan yang itu-itu saja
atau mengemut makanannya berlama-lama. Kondisi ini sudah barang tentu membuat
ibu khawatir akan kecukupan gizi si kecil, mengingat mereka masih dalam masa
tumbuh kembang.
Faktor penyebab
seorang anak susah makan dikarenakan faktor fisik dan faktor psikis. Faktor
fisik meliputi terdapatnya gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya
infeksi dalam tubuh anak. Sedangkan faktor psikis meliputi gangguan psikologis
pada anak, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang
kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa
memakan makanan yang tidak disukai.
Bagaimana
mengatasinya? Mungkin ada beberapa
catatan penting yang terlewatkan oleh Anda saat memberi makan si kecil.Tips
berikut mungkin dapat membantu Anda;
1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.
Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung
makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit.
2. Variasi makanan.
Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan,
lalu biarkan buah hati Anda memilih makanan yang ia sukai. Biasanya anak lebih
suka dengan makanan pilihannya.
3. Sajikan dengan menarik
Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan
dengan tampilan menarik. Misalnya, mencetak nasi goring. dalam cetakan
teddy bear atau bebek kecil. Untuk contoh resep anda bisa mengikuti resep nasi
goreng
4. Jadikan saat makan menyenangkan
Hindari mengancam, menghukum, atau
menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa
bahwa saat makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin
menimbulkan trauma psikologis baginya.
5. Makan teratur
Jadwalkan waktu makan dengan teratur, agar si
kecil terbiasa dengan waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi dan
sebagainya.
6. Beri cemilan sehat
Setelah bisa berjalan, si kecil gemar
bereksplorasi dengan lingkungannya. Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun,
aktivitasnya semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk
manis dan makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat
dalam porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi wortel dan
daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabor keju, dan sebagainya.
7. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam
membujuk anak.
Selama waktu makan, minimalkan gangguan,
misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
8. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan
makanan.
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk
mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan.
Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda
mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai
orang tua.
9. Hindari memberi iming-iming makanan penutup
sebagai hadiah.
Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan
makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan
keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan
penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak
anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai
makanan penutup.
10. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu
makan.
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk
anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup
untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.