Rachel mati muda dalam usia 23 tahun, jauh dari
tanah kelahirannya, di palestina tepatnya dikota gaza, Rachel seorang wanita
penggiat perdamaian dari amerika serikat, International
Solidarity Movement (ISM).
Datang ke kota gaza, Rachel dalam tugas
kuliahnya dalam proyek studi menghubungkan Washington dengan raffah sebagai
kota kembar, di palestina, Rachel tidak sendirian, bersama kawan-kawan aktivis
dari kemanusiaan lainnya yang bergerak untuk palestina.
Pada tanggal 16 maret 2003, Rachel corrie tewas
terlindas sebuah bulldozer milik militer Israel (IDF) di raffah, pada hari
tewasnya wanita 23 tahun itu, Rachel corrie dan kawan-kawan aktivis lainnya
terlibat konfrontasi dengan dua bulldozer Israel yang akan menghancurkan
pemukiman warga palestina di kota raffah.
Wanita pemberani asal Washington, amerika itu
menghadang laju bulldozer yang hendak menghancurkan rumah salah seorang warga
palestina yang sudah dikenal baik oleh Rachel Corrie.
Tulang tengkoraknya retak, tulang rusuknya
hancur dan mesnusuk paru-parunya. Para saksi mata mengatakan bahwa bulldozer sengaja
melaju kearah Rachel Corrie yang pada saat itu mengenakan jaket berwarna jingga
terang.
Pada tahun 2005, orang tua dari Rachel Corrie
mengajukan gugatan perdata terhadap Negara Israel, pada tahun 2012 pengadilan Israel
menolak gugatan itu, dan Israel tetap berpegang kepada laporan dari militer
isreal bahwa kematian Rachel Corrie dikarenakan ketidak sengajaan.
My
NameIs Rachel Corrie
judul drama untuk menghormati wanita muda berusia 23 tahun, asal amerika yang
terlindas bulldozer militer Israel, Let
Me Stand Alone yang merupakan kumpulan dari tulisan Rachel Corrie
dibukukan, bahkan lagu untuk wanita pemberani itu berjudul The Skies are Weeping menjadi sebuah group paduan suara untuk
mengharmati Rachel Aliene Corrie.