• Breaking News

    VBeer Mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya, atas meninggalnya, guru kita Ahmad Taufik Jufri, Pendiri Aliansi Jurnalis Independen dan merupakan Wartawan Seionr MAjalah TEMPO
    Investigasi Indonesian Porn akan segera hadir di edisi senin, 20 Maret 2017, hanya di Tabloid BINTANG VB

    Tabloid Wanita Dewasa Indonesia, Menyajikan Fakta Dengan Data, Bukan gossip semata, tetapi Fakta Dengan Data, Vulgar, Apa Adanya.

    Download

    Penipuan Bangsa Eropa Terhadap Peradaban Islam Di Benua Amerika

    Bintang VB -  Tibanya penjajah Eropa ketanah Amerika menyisakan sejarah pahit untuk umat Islam di benua Amerika itu, Benua Amerika baru ditemukan oleh penjajah Eropa, yaitu oleh Cristoforo Colombo alias Christopher Columbus pada Tahun 1492, dan fakta berbicara lain, ternyata Islam telah hadir ke Benua Amerika sekitar Tahun 700an atau 700 Tahun sebelum Clombus menemukan Benua Amerika.

    Cerita mengenai Christoper Columbus sebagai penemu pertama benua Amerika pun kini mulai terbantahkan, terkuaklah fakta bahwa pelaut dari Afrika dan Asia lah yang menemukan pertama Benua Amerika tersebut jauh sebelum Columbus mengklem menemukan Benua Amerika.

    Perintah Gereja dan Raja Spanyollah yang membuat peradaban Islam hilang di Benua Amerika, Gereja dan Raja Spanyol dengan berbagai cara menghapus sejarah dan peradaban Islam di Benua Amerika. Tetapi Fakta berkata lain, di Arsip Nasional Amerika atau Perpusatakaan Kongres di Washintong DC, masih terdapat sebuah Kesepakatan Perjanjian antara Pemerintah Amerika dan Kepala Suku Indian Cherokee.

    Dalam perjanjian tersebut tertuang kesepakatan bahwa Suku Cherokee berhak untuk berdagang, berlayar dan membentuk pemerintahan sendiri berdasarkan Syariat Islam. Ditanda tangani di daerah Sungai Delaware pada Tahun 1787, yang ditanda tangani oleh Pemerintah Amerika Serikat dan Kepala Suku Indian Cherokee bernama Abdel Khak dan Muhammad bin Abdullah, dan taukah Vbeers bahwa kepala suku terakhir Suku Cherokee bernama Ramadhan Ibnu Wati, kepala suku terakhir Suku Cherokee, suku asli Benua Amerika pada Tahun 1866 sebelum dihabisi oleh Penjajah Eropa.

    Cara-cara yang tidak manusiawi, cara yang sangat keji dilakukan oleh penjajah Eropa untuk menghapuskan identitas Benua Amerika yang asli, menyembah nenek moyang, sebuah doktrin yang ditanamkan oleh film-film Hollywood mengenai suku Indian, pakaian yang terbuka, dan menggunakan ikat kepala bergambar burung adalah penyesatan fakta sejarah mengenai suku Cherokee yang beragama islam, pakaian Suku Cherokee ini sebenarnya seperti pakaian orang arab pada umumnya, menggunakan sorban dan pakaian dibawah dengkul dan diatas mata kaki, sedangkan para wanitanya menggunakan hijab atau kerudung untuk menutupi rambut mereka.
    Bahkan bukti terbaru, telah ditemukan di bebatuan Nevada, mengenai tulisan suku Cherokee yang bertuliskan kalimat Tauhid, Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah. Dalam aksara Suku Cherokee yang persis dengan aksara arab.

    Kehadiran Islam di Benua Amerika, diyakini sejak Zaman Khalifah Ustman Bin Affan, Khalifah ketiga setelah Umar Bin Khatab atau tepatnya abad ke-7 Masehi yang dibawa oleh para saudagar asal Afrika Barat dan Asia, seperti China dan Makassar. Jauh sebelum Chistoper Columbus dan para Penjajah Eropa hadir ke benua Amerika.

    Panglima Cheng Ho dan Ibnu Batutta lah sebenarnya yang menemukan Benua Amerika dan mengislamkan Suku Indian yang Primitif yang tinggal dan merupakan penduduk Asli Benua Amerika. Dari catatan ahli geografi dari kalangan muslim yang pernah mencatat perjanlanan ke Benua Amerika dapat kita temui hingga saat ini bukti-buktinya, seperti Abdul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi yang meninggal Tahun 957, Al Idrisi, yang meninggal Tahun 1166 dan Chihab Addin Abul Abbas Ahmad Bin Fadhl Al Umari, yang meninggal Tahun 1384.
    Catatan dari Al Masudi menjelaskan bahwa Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang Navigator Muslim asal Cordoba, Andalusia telah sampai ke Benua Amerika pada Tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

    Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.
    Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.
    Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).
    Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.
    Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.
    Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.
    Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.
    Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.
    Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan di dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat pada tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517.

    Peta ini menunjukkan letak belahan bumi bagian barat, Amerika Selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

    Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.

    Hot Issue : Menjelang Sidang Cerai Al Habsyi

    hot issue
    Rumah Bintang VB. Powered by Blogger.

    Ulya Tour and Travel

    ulya tour

    Celebrity

    Celebrity

    Beauty

    Twitter

    Fashion

    fashion

    Hijabers

    hijab

    Gaya Hidup

    gaya hidup

    Travel

    Twitter

    Khazanah Islam

    Khazanah

    Kisah Inspirasi

    Inspirasi

    Mitos

    mitos

    Kuliner Indonesia

    kuliner

    Dapur Bunda

    dapur bunda

    Berbagi Tips

    tips