"Dena Rachman mengaku, sempat dibully dan dikeroyok dua security di sebuah restoran didaerah seminyak, bali"
Bintang VB – Terlahir dengan jenis kelamin pria, dan dikabarkan merupakan orang ketiga dari gonjang-ganjing rumah tangga Aming dan Eveyn, anak dari pasangan Acan Rachman dan Gina Rachman. Dan diberi nama Renaldy Denada Rachman yang lahir pada tanggal 30 agustus 1987, lulusan SMUN 6 Jakarta, jebolan FISIP UI dan memiliki gelar master dari universitas bologna, italia dibidang Design, Fashion dan Luxury Goods.
Nama Rinaldy Denada Rachman, artis cilik dan pembawa acara anak-anak di sebuah televise swasta ini kembali membuat heboh, ketika dikaitkan keberadaannya dalam gonjang-ganjing bahtera rumah tangga Ameng Sughandi dengan Evelyn Nada Anjani, pada tahun 2013, publik pun dibuat heboh dengan rencana implant payudara yang dilakukan Rinaldy Denada Rachman, dan kemudaian berganti nama menjadi Dena Rachman.
Pada Bulan Oktober 2014, dikota Seoul, Korea Selatan, Rinaldy
Denada Rachman melakukan Operasi Payudara, yang membawa Rinaldy alias Dena melaju
satu langkah menjadi seorang wanita. Penyanyi “Ole-Ole” ini sempat tidak terdengar kabar beritanya, Rinaldy alias
Dena mengaku focus pada pendidikannya, terbukti gelar master pun dikantongi
Rinaldy alias Dena dari Universitas Bologna, Italia.
Baca Juga : Sejarah
Singkat Kehidupan Rinaldy ALias Dena Rachman Yang Dikabarkan Merusak Rumah
Tangga Aming Dan Evelyn
Rinaldy alias Dena Rachman, berkilah, bahwa hidup itu harus nyaman dan jujur, jika harus dipaksakan untuk tidak berani jujur untuk menjalankan hidup, tentu kita tidak akan nyaman dan pasti tidak akan bahagia, ucap Dena Rachman, memutuskan untuk menjadi seorang wanita (transgender) tidaklah mudah, perubahan yang dilakukan Rinaldy menjadi seorang Dena, bukan proses hidup 3-4 tahun, tapi merupakan proses panjang, dari sejak usia dini, ucap Dena.
Dena Rachman sudah merasakan kalau dirinya adalah seorang
feminim, dan sampai pada tahap dimana dena merasa dirinya adalah wanita
walaupun dilahirkan sebagai laki-laki. Dena berpendapat bahwa untuk mencapai
kesesimbangan dalam hidup tubuh dan jiwa harus seimbang, selaras dan harmonis. Karena
bila tidak seimbang, maka kita akan stress, karena tidak nyaman dan
bahagia,kalau kita tidak bahagia maka sekitar pun akan merasakan hal yang sama
juga, ungkap dena.
Dan bagi Dena Rachman Hujatan atau penghinaan apapun namanya
dimasyarakat ditanggapi biasa saja, karena menurut transgender lulusan FISIP UI
ini, masayarakt Indonesia tergolong masyarakat ang sosial normative, dimana
nilai-nilai dan norma-norma dijunjung tinggi, masyarakat Indonesia menurut Dena
adalah masyarakat yang memegang prinsip, jadi sangat baik sebenarnya, tetapi
lanjut Dena terkadang kita itu selalu menganggap bahwa prinsip kita itu yang
paling benar, dan ini yang sangat mengganggu.
Anak kedua dari empat bersaudara ini menambahkan, bahwa
terlalu banyak orang di Indonesia yang selalu mencampuri kehidupan orang lain,
ada baiknya prinsip saling menghargai dan saling menghormati prinsip orang lain
yang berbeda dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada.
Dena Rachamn mengaku lebih suka untuk dikritik dan sangat
terganggu dengan bully-an atas dirinya, apalagi kalau menyangkut bisnisnya,
karena menurut Dena, dalam bisnis yang dijalaninya saat ini ada rezeki orang
lain, yaitu karyawan dan keluarganya, bukan tanpa sebab, karena Bisnis, sepatu
dan butiqnya Dena Rachamn pernah menjadi sasaran “Ejekan” haters.
Dena sendiri mengakui, awalnya, hinaan para haters membuat
Dena sedih, tetapi saat ini, Dena menanggapi hinaan haters dengan santai,
karena sudah terbiasa.
Dena mengakui dirinya pernah dikeroyok oleh dua security
disebuah restoran di daerah seminyak, bali. Hal itu terjadi karena Dena hendak
memfoto kedua security tersebut yang telah melakukan kekerasan verbal padanya,
tak terima kedua security itu pun lantas meminta paksa handphone yang digunakan
dena untuk memfoto, hingga Dena dipukuli. Bukan marah, Dena justru sedih,
karena perlakuan kasar atas dirinya yang merupakan transgender terjadi di Indonesia.