Bintang VB – Istana
Topkapi, atau topkapi sarayi, yang berada di istambul, turki, merupakan
kediaman resmi sultan utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun, dibangun pada
tahun 1459 pada saat Sultan Mehmed II berkuasa, saat ini istana topkapi
difungsikan sebagai museum, tempat penyimpanan peninggalan penting umat islam,
seperti pedang dan jubbah Rasulallah,Muhammad SAW.
Pada masa jayanya, istana topkapi dihuni oleh lebih dari
4.000 orang, Komplek Istana Topkapi terdiri dari empat lapangan utama dan
banyak bangunan-bangunan kecil, istana topkapi pada puncaknya dulu selain
menjadi tempat tinggal sultan dan keluarga juga merupakan tempat acara-acara kenegaraan
dan hiburan kerajaan, istana topkapi digunakan sebagaimana fungsi istana sebuah
kerajaan dari tahun 1465-1856.
Sultan Mahmed II atau dikenal dengan Muhammad Al-Fatih,
merupakan Sultan Utsmani yang paling terkenal, beliaulah yang membangun Istana
Topkapi dan juga menaklukan Kerajaan Romawi Timur (Binzantium).
Setelah penaklukan Kesultanan Binzantium, segeralah, Sultan
Mehmed II memerintahkan membangun Istana Topkapi, Istana Topkapi sendiri pada
zamannya merupakan kota didalam kota, 4.000 orang diluar keluarga sultan
menghuni Istana Topkapi.
Dengan luas 700.000 meter persegi dengan diapti oleh
pemandangan dari selat Bosporus dan laut marmara, dikelilingi benteng dengan
tembok yang kokoh sepanjang 5 km. dibangun oleh lima orang arsitek, Sultan
Mehmed II, Aluddin, Davud Aga, Mimar Sinan, bangunan kokoh istana
topkapi merupakan symbol dari majunya ilmu pengetahuan kesultanan utsmaniah
pada saat itu. Dua kali mengalami renovasi, yaitu pada tahun 1509 dan 1665,
setelah istambul diguncang gempa bumi hebat.
Dan
bagian terpenting dari kompleks itu adalah hareem section. Di bangunan yang
berbentuk apartemen inilah, istri-istri dan ibu para sultan Turki, bertempat
tinggal. Para istri tersebut diajarkan cara menari, menyulam, dan memainkan
beberapa instrumen musik. Selain sultan, para istri yang berasal dari berbagai
negara ini tidak boleh dilihat orang lain. Mereka dijaga dengan ketat oleh para
pengawal.
Ada
pula sebuah ruangan yang digunakan untuk pertemuan rahasia. Di ruangan ini
terdapat pancuran air untuk mengelabui suara saat pertemuan berlangsung!
Pada
bagian ketiga Istana Topkapi terdapat sekolah untuk murid berumur 10 tahun.
Semua anak-anak tersebut dipilih oleh sultan dari berbagai pelosok Turki.
Sedangkan tempat tinggal para sultan berada di kawasan keempat. Tempat ini
biasanya digunakan sultan untuk berbuka puasa pada hari pertama Ramadhan.
Sementara
itu, pada bagian depan Istana Topkapi terdapat pintu gerbang yang berfungsi
sebagai pintu masuk ke dalam istana. Bangunan ini berupa dua buah menara
berbentuk persegi delapan. Bentuk arsitektur pintu gerbang ini merupakan
pengaruh dari Bizantium. Pada prasastinya. tertulis pintu ini dibuat pada 1542.
Setelah
masuk ke bagian dalam, terdapat dua buah bangunan yang sangat besar. Bangunan
pertama adalah bagian dari imperial mint dan dikelilingi oleh tembok-tembok
yang sangat tinggi. Bangunan yang didirikan pada 1727 iai berfungsi sebagai
kantor atau taman luar.
Sedangkan bangunan kedua atau setelah melewati bangunan tengah (pertama tadi), pengunjung dapat menyaksikan sebuah bangunan yang merupakan tempat berkumpulnya para pejabat istana. Di sini terdapat taman penuh burung merak dan rusa. Bangunan ini dibuat sekitar tahun 1465.
Bagian
dapur Istana Topkapi juga memiliki luas yang cukup besar, dengan peralatan yang
lengkap dan terbilang canggih pada masa itu Konon, dapur Istana Topkapi mem ru
istana sultan di Edirne. Arsitekturnya lah Mimar Sinan.
Keberadaan dapur istana ini, menunjukkan tingginya nilai pusaka kuliner Turki yang hingga kini masih dipertahankan. Para Sultan Turki di masa lalu memang merupakan patron utama yang menjaga budaya kuliner Turki yang kaya akan rasa dan resep masakan, hal ini bisa dimaklumi, karena Kesultan Ustmanih, merupakan negara adidaya pada zaman keemasannya.
Selain
itu juga ada ruangan khusus penyimpanan Relekui Suci yang banyak sekali berisi
peninggalan sejarah islam. Di antaranya yang paling menarik adalah relikui
Rasulullah dan 4 sahabatnya. Benda-benda itu ditempatkan di ruangan yang
terpisah dari bangunan utama Istana Topkapi dan berada di ruang yang disebut
Paviliun Relikui Suci. Selain menjadi bukti kebesaran Islam, Dinasti Ottoman
itu sendiri adalah sebuah lambang kejayaan Islam di wilayah yang sekarang masuk
ke dalam wilayah Eropa tersebut.
Bagaimana
relikui Rasulullah bisa sampai jauh dari tanah asal tempat Nabi hidup? Sejarah
dimulainya pengumpulan relikui tersebut bermula dari masa pemerintahan Sultan
Selim I (1512-1520). Taj al-Tawarikh (Catatan Kejadian Para Raja) yang ditulis
Sadeddin Effendi menyebutkan, ketika itu Sultan Selim hampir tiap malam tidak
dapat tidur. Dalam kondisi seperti itu, dia selalu ditemani Hasan Can (ayah
Sadeddin Effendi). Mereka selalu terlibat diskusi yang serius.
Penaklukan
itulah awal kisah keberadaan relikui di Istana Topkapi. Saat kembali ke Turki,
Sultan Salim membawa serta relikui Nabi Muhammad yang sekian lama disimpan
Kesultanan Mamluk. Relikui itu adalah mantel, tongkat, gigi (yang tanggal pada
Perang Uhud), segenggam janggut, bendera, pena, sajadah, tasbih kayu, bakiak
atau terompah, pedang hitam (Pedang Nabawi), busur panah, serban, dan sabuk.
selain itu, masih ada beberapa relikui lainnya, termasuk pedang-pedang milik 4
sahabat Nabi.
Pengumpulan
relikui tersebut terus berlanjut. Setelah Sultan Selim I, para penggantinya pun
dengan antusias melakukan hal serupa. Wilayah pengumpulannya pun meluas hingga
Oran, Baghdad, dan banyak wilayah lainnya. Dari Kairo dan Makkah pun masih
banyak lagi yang dibawa ke Turki.
Salah
satu yang mengagumkan adalah cetakan telapak kaki Nabi Muhammad. Benda itu
diboyong dari Tripoli, Libya. Telapak kaki itu dipercaya tercetak saat
Rasulullah melakukan Mi’raj dari Masjidil Aqsa. Atas kuasa Allah, saat hendak
naik ke langit, pada batu tempat berpijaknya tercetak telapak kaki beliau. Yang
tersimpan di istana Topkapi hanya cetakan telapak kaki kanan, sedangkan cetakan
telapak kaki kiri masih tersimpan di Masjidil Aqsa sampai sekarang.
Tak
kalah pentingnya adalah beberapa surat dan segel peninggalan nabi. Surat-surat
itu ditujukan pada beberapa orang. Perlu dicatat, pada bagian bawah surat-surat
itu selalu tertera segel yang bertuliskan Muhammad Rasullulah. Segel tersebut
terbuat dari batu merah Cornelian. Tadinya segel tersebut berbentuk bulat,
diikat dengan perak, dan dipakai sebagai cincin di jari Nabi. Saat Nabi
Muhammad wafat, cincin segel itu diwariskan pada Abubakar, kemudian ke Umar bin
al-Khattab, dan Usman bin Affan. Usman secara tidak sengaja menjatuhkannya ke
dalam Sumur Eris dan mencarinya hingga beberapa hari tetapi tidak ditemukan.
Maka
selanjutnya Usman membuat segel dengan kalimat yang sama dan diwariskan kepada
Dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Segel tersebut ditemukan di Baghdad dan dibawa
ke Topkapi. Dengan begitu boleh diasumsikan bahwa segel tersebut dipakai oleh
para pemimpin Dinasti Abbasiyah yang bermukim di Irak. Asumsi itu mendapat
pembuktian jika kita mencermati bentuk teraan segel pada surat-surat yang ada
di Topkapi. Pada surat-surat Nabi, teraan segelnya bulat dan itu dibuat sebelum
segelnya dijatuhkan Usman, sementara segel yang disimpan di Topkapi berbentuk
kotak.
Peninggalan
penting lainnya adalah manuskrip Alquran yang pertama. Sebelum Alquran
disatukan menjadi kitab, manuskrip pertama Alquran dituliskan di atas lembaran
kulit binatang. Salah satu yang tersimpan di Topkapi menyuratkan Surat Al
Qadar. Tak hanya relikui Rasulullah, Topkapi juga menyimpan banyak relikui
tokoh-tokoh lainnya yang dikenal dalam sejarah Islam. Beberapa bisa disebutkan
antara lain potongan serban Syeh Abdul Qodir Jaelani, mangkuk Nabi Ibrahim,
tongkat Nabi Musa, pedang Nabi Daud, serban Nabi Yusuf, jubah dan sajadah
Fatimah al Zahra.
Masih
banyak lagi relikui yang belum disebutkan. Yang pasti, jika anda berkunjung ke
situ, Anda seperti tengah berpesiar ke alam spiritual para tokoh agama. Lebih
menarik lagi, pada Paviliun Relikui Suci, kita bisa mendengar alunan bacaan
Alquran oleh 24 orang Hafiz Quran secara bergantian 24 jam nonstop. Dan
menariknya, lantunan ayat suci itu sudah berlangsung tanpa jeda sejak tahun
1517.
Kini
bangunan istana masuk dalam situs cagar budaya di bawah pengelolaan Departemen
Budaya dan Pariwisata Turki. ( www.ulyatour.com )