Bintang VB – Menurut
sejarah, keyakinan tentang mitos kejatuhan cicak sudah ada sejak zaman dahulu
kala. Hal ini bisa kita ketahui dari hadist berikut.
Imam
Al-Baihaqi berkata: “Perasaan sial karena adanya pertanda tertentu telah di
kenal pada zaman jahiliyah dahulu, yang mana mereka menganggap sial di saat
mendengar suara burung menjelang pergi untuk suatu keperluan, menganggap
isyarat buruk ketika ada suara gagak, lewatnya binatang di jalan dan
lain-lain.”
Penjelasan Ilmiah kenapa cicak bisa terjatuh
Cicak dapat melekat
erat pada dinding disebabkan, cicak mempunyai bulu-bulu halus berukuran mikro
yang disebut dengan seta di setiap telapak kakinya.
Menurut hukum fisika,
satu seta dapat menahan beban hingga 20mg Cicak mempunyai berat tubuh 50 sampai
dengan 150mg. bandingkan dengan jutaan sata yang ada pada tiap bagian kakinya.
Sumber dari gaya lekat seperti ini diperkirakan karena gaya tarik listrik
antara molekul seta (gaya Van der Waals) dengan molekul permukaan.
Cicak
bisa terjatuh dari dinding karena kesalahannya dalam mengatur posisi kaki. Hal
ini adalah kesalahan teknik yang dilakukan oleh cicak itu sendiri. Karenanya
cicak akan sulit dilepaskan dari dinding ketika kita menangkapnya, tetapi
mungkin juga bisa terjatuh saat kita melepasnya.
Penjelasan Islam Tentang Mitos
Namun,
Islam secara tegas tidak menafikan pertenda-pertanda alam, selama ada dalil
yang kuat tentang perkara itu. Diantara bukti bahwa islam juga memperhatikan
perkara ini, yakni sabda nabi Muhammad SAW
“Jika
engkau mendengar ayam jantan berkokok maka mohonlah karunia kepada ALLAH,
karena dia melihat malaikat. Dan jika engkau mendengar ringkikan himar maka
mohonlah perlindungan kepada ALLAH karena dia melihat setan.” (HR. Muslim)
Nabi
menjelaskan bahwa suara ayam jantan yang berkokok sebagai isyarat dan pertanda
hadirnya malaikat, dan mengajak umatnya untuk banyak berdzikir dikala itu.
Begitu juga ketika kita mendengar ringkikan keledai (himar), ringkikan keledai
menandakan akan adanya syaitan dan kita diminta untuk banyak memohon
perlindungan kepada Allah SWT.
Mengaitkan
perihal jatuhnya cicak dengan datangnya sebuah musibah, atau mendapati ular
yang sedang menyeberang jalan kemudian kita memahaminya sebagai sebuah hambatan
atau memprediksi masa depan (nasib) dengan menerbangkan burung adalah tidak
dibenarkan, bahkan tergolong sebagai perbuatan kesyirikan. Nabi bersabda :
“Thiyyarah
adalah kesyirikan, thiyyarah adalah kesyirikan, thiyyarah adalah kesyirikan.”
(HR Tirmidzi)
Thiyyarah
digolongkan sebagai suatu kesyirikan karena orang-orang yang meyakininya
berarti telah menganggap hewan-hewan tertentu dapat mendatangkan sebuah
kemanfaatan atau madharatan terhadap dirinya. Padahal, Allah sematalah yang
mampu untuk memberikan kemanfaatan atau madharatan, sementara burung gagak,
burung hantu, ular, atau ciciak sama sekali tidak mempunyai daya apapun, dan
tidak mengetahui tentang sesuatu yang ghaib.
Setelah
kita mengetahui adanya penjelasan agama mengenai hal kejatuhan cicak atau
semacamnya, hendaknya kita menjaga diri dari mempercayai sesuatu yang bersifat
Thiyyarah seperti hal ini. Karena Thiyyarah adalah termasuk kesyrikan dalam
beragama.
“Barangsiapa
mengurungkan keperluannya karena thiyarah, maka dia telah berbuat kesyrikan.”
Lalu para sahabat radhallahuanhum bertanya: “Lalu apa tebusannya wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda: “hendaknya engkau membaca: “Ya ALLAH, tiada nasib
baik kecuali nasib baik (dari)MU, tiada thiyyarah kecuali thiyyarah-MU dan
tidak ada ILAH yang berhak disembah selain ENGKAU.” (HR Ahmad)
Siapa
tak kenal cicak? Ya, cicak merupakan salah satu hewan melata yang seringkali
hidup berdampingan dengan manusia. Kita banyak menemukan cicak pada dinding
rumah, atap dan juga tembok. Cicak memang bukan merupakan hama, sehingga tidak
mengganggu kehidupan manusia, malah terkadang cicak sering membantu manusia
dalam membasmi nyamuk ataupun lalat. Namun demikian, ternyata ada mitos-mitos
menarik yang berhubungan dengan binatang cicak ini. mitos tersebut adalah Mitos
Kejatuhan Cicak di kepala. Ya, kejatuhan
cicak di kepala seringkali dipercaya sebagai salah satu pertanda buruk. Apa
saja mitos kejatuhan cicak di kepala? Berikut ini adalah beberapa mitos
kejatuhan cicak di kepala, beserta dengan penjelasnnya :
1.
Anda Akan Menjadi Sial
Mitos
pertama yang sering dihubung-hubungkan dengan kejatuhan cicak adalah mitos
berupa kesialan. Ya, mitos ini merupakan salah satu mitos yang paling populer
dan banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia, dari berbagai macam budaya.
Hampir semua orang menghubung-hubungkan kejadian kejatuhan cicak ini dengan
kesialan. Meskipun belum terbukti benar, namun demikian, ternyata banyak orang
yang mengaku bahwa setelah kejatuhan cicak mereka benar-benar akan merasa sial
dan tertimpa kemalangan. Ini mirip seperti mitos ketika kita menabrak kucing
dengan kendaraan, seperti motor, sepeda dan juga mocil. Kita akn mengalami sial
ketika kita mengalmai kejadian tersebut.
Darimana mitos ini
berasal?
Sebenarnya,
mitos bahwa ketika kita kejatuhan cicak, kita akan memperoleh kesialan memang
belum bisa dibuktikan secara ilmiah, karena memang masih hanya sebatas mitos.
Namun demikian, pasti anda mungkin merasa bingung, bagaimana mitos ini bisa
berkembang, sehingga banyak orang yang kemudian percaya dengan hal tersebut
bukan? Nah pada dasarnya, mitus ini berkembang sesuai dengan kemampuan dari si
cicak itu sendiri, yang mampu menempel dan juga berjalan di dinding berkat
kakinya yang lengket.
Dengan
kemampuan itu, maka hampir pasti cicak tidak akan mungkin terjatuh apabila sedang
berjalan di tembok ataupun atap rumah bukan? Nah, ketika ternyata kita
mendapati bahwa ada cicak yang jatuh, maka hal itu seringkali dikatakan sebagai
kesialan, karena banyak yang berkata “cicak kan bisa jalan di atap sama tembok,
kok bisa-bisanya saya kejatuhan cicak, sial bener nih”. Nah, kira-kira seperti
itulah mengapa saat ini cicak yang jatuh, dan juga orang yang kejatuhan cicak
di kepala bisa dibilang mengalami kesialan.
2.
Rezeki menjadi Seret
Mitos
kedua yang sangat populer mengenai kejatuhan cicak di kepala adalah rejeki yang
seret. Ya, mitos kejatuhan cicak di kepala ini seringkali dihubungkan dengan
rejeki yang seret. Rejeki yang seret ini tentu saja berhubungan juga dengan
kesialan yang menimpa kita, ketika ada cicak yang jatuh ke kepala kita.
Tentu
saja hal ini masih sebatas mitos, namun demikian, siapa sanka memang banyak
pula orang yang mempercayai mitos tersebut, sehingga benar-benar merasa bahwa
setelah kejatuhan cicak, maka mereka akan mengalami kesialan dan juga rezeki
yang menjadi seret. Padahal, sebenarnya rezeki itu ada di tangan Tuhan, bukan
di tangan cicak.
Mengapa bisa ada
orang mengalami kesialan ketika kejatuhan cicak di kepala?
Percaya
tidak percaya, meskipun hanyalah sebuah mitos, namun masih banyak orang pula
yang memang benar-benar mengalami kejadian yang bisa dianggap sebagai
kemalangan dan juga kesialan setelah mereka kejatuhan cicak di kepala. Nah,
lalu bagaimana kita bisa menjelaskan hal ini? ada beberapa hal yang bisa
dijelaskan dari kejadian tersebut.
Yang
pertama adalah kebetulan. Ya, memang kebetulan saja saat itu ada cicak yang
jatuh di kepala anda, dan kebetulan pula saat itu memang saat-saat kesialan
anda. kalaupun anda tidak kejatuhan cicak pun, kejadian sial ataupun malang
akan tetap menimpa anda. Alasan ini merupakan salah satu
Alasan yang paling banyak diterima, sehingga banyak
orang yang ketika kejatuhan cicak di kepala, dn mengalami kesialan, mereka
menganggapnya hanya sebagai kebetulan semata, dan tidak ada pengaruhnya dari
mitos yang ada dan banyak beredar di masyarakat.
Nah,
yang kedua, sedikit mengarah kepada ilmu pengetahuan. Di dalam diri kita,
terdapat hal yang sering kita sebut sebagai sugesti. Sugesti secara tidak
langsung bisa dianggap sebagai sebuah doa yang ingin terkabul.
Nah, dari hal ini, ketika kita kejatuhan cicak di kepala, dan kita mempercayai mitos bahwa kejatuhan cicak di kepala adalah sebuah pertanda kesialan, maka secara tidak langsung, alam bawah sadar kita akan mengirimkan sugesti kesialan ke dalam tubuh, dan apabila sugesti tersebut menguat, akibat rasa percaya dan keyakinan akan mitos yang tinggi, maka hal tersebut akan benar benar terjadi. Nah, cara mencegah agar hal ini tidak terjadi pada anda adalah, anda harus mampu untuk berpikir kritis, dan jangan mudah percaya dengan mitos-mitos yang belum tentu kebenarannya.