Bintang
VB – kemanjun
zaman, membuat manusia ingin terus berinovasi, kesibukan dan kecanggihan
teknologi coba diterapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai
dari menyalahkan tivi, lampu, membuka pintu semua di otomatisasikan, hingga
akhirnya kecanggihan teknologi dicoba untuk hadir dalam ruang privasi kita.
Robot pintar, mulai dari
membantu mengurus kebutuhan rumah tangga, dari robot pembersih lantai, robot
cuci piring dan baju, hingga akhirnya robot untuk menggantikan pasangan hidup. Semakin
banyak yang jomblo? Sedangkan menikah itu sunah didalam islam, apakah
keberadaan robot seks untuk menggantikan kebutuhan pasangan kita diranjang
mampu untuki menjawab kebutuhan privasi kita? Tentu tidak ladies, robot seks
yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan hanya untuk memenuhi kebutuhan
seksualitas, yah hanya kebutuhan seks, itu awalnya loh ladies, tapi kini robot
tersebut juga dapat menjadi teman curhat bagi pembelinya. (Baca : Gurihnya Industri Pornografi)
Kali ini Vbeers akan
mengajak para ladies melihat seperti apa robot seks tersebut. China, Jepang dan
Amerika, menjadi Negara yang mencoba untuk membuat robot “wife” tersebut, dari
robot yang menawarkan sensasi seksual sampai dengan sebagai pasangan curhat.
1.
Roxxxy
Negara : Amerika
Harga : Rp101 juta
Keunggulan : Dilengkapi dengan program inteligensia buatan untuk
mempelajari hal-hal yang disukai maupun yang tidak disukai pemakai.
2. Robot
Love Sex
Negara : Tiongkok
Harga : Rp41,9 juta
Keunggulan : Kulit sintetis lembut dan otot dari silikon gel
yang terangkai dengan kerangka logam berteknologi modern. Dilengkapi remote
control untuk mengendalikan pergerakan dari jarak jauh.
3. Dutch
Wife
Negara : Jepang
Harga : Rp17 juta
Keunggulan : Pelanggan bisa memesan boneka perempuan ini sesuai
keinginan. Termasuk ukuran dada, warna rambut, warna mata, dan lain-lain.
Kehadiran robot seks ini membuat
Kathlen Richardson khawatir, Dosen De Montfort University Leicester, Inggris
ini menganggap bahwa robot seks yang memiliki fungsi yang sama dengan Sek Toys
itu bukan merupakan inovasi yang positif, menurut Richardson, robot-robot sek
tersebut justru akan mengganggu hubungan antar manusia, robot yang dibentuk
sebagai wanita dan pria rupawan ini terlihat sempurna, sehingga tuntutan untuk
mendapatkan pasangan yang sempurna akan semakin membuat pria dan wanita yang
ingin menikah menjadi semakin menurun.
Richardson merupakan salah
seorang yang menolak perkembangan robot seks yang sudah jauh dari keinginan
manusia untuk mempermudah segala aktivitasnya, melenceng dari etika
kemanusiaan, karena hubungan manusia bukan hanya urusan syahwat semata, tetapi
disana ada rasa, ada emosi.
Ada pro dan ada kontra, melihat
perputaran uang yang tidak sedikit di Industry Pornografi ((Baca : Gurihnya Industri Pornografi), membuat perusahaan produsen robot seks tidak bergeming,
dukungan untuk menghadirkan robot seks tersebut pun semakian meluas.menurut
Douglas Hines, Direktur True Companion yang memproduksi Robot Roxxxxy ini,
menyatakan robot seks produksinya tidak hanya sekedar memuaskan kebutuhan
seksualitas pemiliknya, robot Roxxxxy tersebut diyakini Douglas sebagai robot
yang memiliki respon emosi manusia dan juga berpenampilan yang menarik.
Douglas mengklem, bahwa
perusahaannya adalah jawaban atas keengganan untuk menikah tetapi ingin
memiliki pasangan hidup, tetapi Douglas meyakini betul bahwa fungsi seorang
pasangan yang “Asli” tidak dapat digantikan oleh robot buatannya secara utuh.